Bumi adalah planet ketiga dari
Matahari dan terbesar kelima:
orbit: 149,600,000 km (1.00 AU) from Sun
diameter: 12,756.3 km
mass: 5.972e24 kg
Dimulai dari planet Bumi: sebuah
wahana yang ditumpangi oleh bermiliar manusia. Kecerdasan spiritual manusialah
yang akan memberi makna perjalanan di alam semesta ini; perjalanan
antargenerasi selama bermiliar tahun tanpa tujuan akhir yang diketahui pasti,
yang gratis dan tak berujung, hingga waktu kehancurannya tiba.
Namun Bumi masih terlalu kecil
dibandingkan Matahari, sebuah bola gas pijar raksasa, lebih dari 1.250.000 kali
ukuran Bumi dan bermassa 100.000 kali lebih besar. Bumi yang tak berdaya,
tertambat oleh gravitasi, terseret Matahari mengelilingi pusat Galaksi lebih
dari 200 juta tahun untuk sekali edar penuh. (Lalu apa rencana secercah
kehidupan kita dalam pengembaraan panjang ini? Sangat sayang bila kita tidak
sempat melihat kosmos hari ini. Sangat sayang kita tidak berencana sujud dan
berserah kepada Tuhan Yang Mahakuasa.)
Pengiring Matahari lainnya adalah
planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto,
asteroid, komet dan sebagainya. Ragam wahana dalam tata surya itu berupa sosok
bola gas, bola beku, karang tandus yang sangat panas; semuanya tak terpilih
seperti planet Bumi. (Lalu, mengapa wahana yang tersebar di alam semesta yang
sangat luas itu tak semuanya mudah atau layak dihuni oleh kehidupan?)
Putaran demi putaran waktu berlalu,
kehancuran wahana bermiliar manusia akan menghampiri perlahan tapi pasti.
Namun, berbagai pertanyaan manusia tentang misteri alam semesta masih belum
atau tak berjawab. Berbagai upaya rasionalitas manusia telah dikerahkan dan
pengetahuan bertambah, namun misteri alam semesta itu terus menjadi warisan
bagi generasi berikutnya.
Penjelajahan akal manusia
mendapatkan fakta-fakta penyusun alam semesta, mulai dari dunia atom, planet,
tata surya, hingga galaksi dan ruang alam semesta yang berbatas galaksi-galaksi
muda. Dengan itu, pengetahuan manusia merentang dalam dimensi panjang 10-13
hingga 1026 meter, yang merupakan batas fakta-fakta yang dapat
diperoleh dalam dunia sains. Pada abad ke-21 manusia masih berambisi untuk
menyelami dunia 10-35 meter (skala panjang Planck) atau 10-20
kali lebih kecil dari penemuan skala atom pada dekade pertama abad ke-20.
Begitu pula dimensi lainnya seperti waktu, energi, massa, rentangnya meluas
dari yang lebih kecil dan lebih besar.
Tentang rentang waktu alam semesta,
manusia mendefinisikan berbagai zaman (dan zaman transisi di antaranya): Zaman
Primordial, ketika usia alam semesta antara 10-50 hingga 105
tahun, Zaman Bintang, (106 - 1014 tahun), Zaman Materi
Terdegenerasi, (1015 - 1039 tahun), Zaman Black Hole, (1040
- 10100 tahun), Zaman Gelap ketika alam semesta menghampiri
kehancurannya dan Zaman Kehancuran Alam Semesta, ketika materi meluruh. Tanpa
fakta-fakta dan ilmu yang diketahui manusia (atas izin Allah), akhirnya manusia
hanya bisa berspekulasi dan tak bisa mendefenisikan berbagai keadaan, misalnya
sebelum kelahiran alam semesta dan setelah kehancuran.
Penjelajahan akal manusia bisa
menggapai penaksiran hal-hal berikut: jumlah partikel (di Matahari 1060
atau di Bumi 1050), energi ikat (antara Bumi dan Matahari sebesar 1033
Joule), energi radiasi matahari sebesar 1026 watt, energi Matahari
yang diterima Bumi sebesar 1022 Joule, energi yang diperlukan
manusia per tahun sebesar 1020 Joule, energi penggabungan inti atom,
fissi 1 mol Uranium sebesar 1013 Joule, energi yang dihasilkan 1 kg
bensin sebesar 108 Joule. Sebuah anugerah yang besar bagi manusia, walaupun
melalui proses yang panjang.
Sumber Harun Yahya.
www.harunyahya.com