Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan)
menyatakan saat Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak tanggal 9 Mei
pukul 14.33 WIB, gunung tersebut sedang diliputi awan Cumulonimbus menjulang
setinggi 37.000 kaki (11,1 km).
Selama ini kecelakaan pesawat bisa diakibatkan
kesalahan pilot, human error lain, cuaca, kegagalan mekanis, sabotase ataupun
kejadian lain. Dari berbagai kategori penyebab kecelakaan itu, kesalahan pilot
paling dominan. Kesalahan pilot bisa terjadi murni kesalahan sang pengemudi,
atau berhubungan dengan masalah cuaca, atau mekanis. Berdasarkan data sebuah
situs informasi kecelakaan pesawat komersial tercatat rata-rata 50 persen
kecelakaan terjadi akibat kekeliruan pilot.
Pada tahun 1950-an, kejadian murni akibat kesalahan
pilot duduk sebagai penyebab teratas dengan 41 persen. Secara bertahap, tiap
decade presentasenya naik-turun dari 34 persen, 24 persen, 26 persen, 27 persen,
dan terakhir 30 persen. Data ini mengacu pada 1.085 kecalakaan fatal pesawat
komersial berpenumpang di atas 18 orang dari tahun 1950-2000-an. Data tak
mengikutkan kecelakaan pesawat militer, pribadi, dan helikopter.
Kesalahan pilot berkaitan dengan cuaca dan mekanis
berkisar antara 16 – 24 persen. Kesalahan pilot terkait dua hal tadi sejak
decade 1950-an hingga 2000-an berturut-turut 16 persen, 22 persen, 19 persen,
20 persen, 24 persen, dan 24 persen.
Adapun human error lainnya berkisar antara 2-9 persen dengan rata-rata
tujuh persen.
Faktor di luar human error hanya sedikit terjadi.
Kesalahan mekanis menempati posisi kedua setelah kesalahan manusia, yakni
rata-rata 22 persen. Cuaca berada di peringkat ketiga dengan rata-rata 12
persen. Sabotase, seperti pada kejadian gedung kembar World Trade Center,
rata-rata hanya Sembilan persen. Penyebab lain hanya satu persen saja.
Lalu kapan waktu paling rawan kecelakaan saat berada
di pesawat?
Data tersebut menunjukkan sebagian besar kecelakaan
terjadi saat pesawat take off dan menjelang landing. Sebanyak 20 persen
kecelakaan terjadi jelang take-off, 36 persen menjalang dan saat mendarat.
Kondisi lain hanya dibawah 12 persen.
Hari ini tanggal 23 Mei 2012
jenazah di terima oleh Keluarga dari Dep Hub.
Sumber: http:// www.tempo.co/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar