Dengan satu langkah kecil menuruni tangga, Neil
Armstrong menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan pada 20 Juli
1969, menjadikannya orang Amerika yang paling dipuji dari persaingan ruang angkasa
pada masa Perang Dingin.
Dengan langkah itu, Armstrong, yang kematiannya
diumumkan pada Sabtu, meletakkan tapak manusia pertama di luar angkasa dan
dengan cepat menjadi pahlawan – status yang ia perjuangkan.
Kata-Kata pertama Armstrong setelah menapakkan
langkah di permukaan bulan sejak terukir di dalam sejarah: “Sebuah langkah
kecil bagi seorang laki-laki, satu lompatan raksasa untuk umat manusia.”
Sekitar 500 juta orang menonton siaran hitam putih
buram yang menampilkan Arsmtrong, yang berpakaian dalam setelan putih ruang
angkasa, melangkah hati-hati di permukaan bulan.
Sebagai komandan misi Apollo 11, Armstrong juga
melaporkan ke pihak kontrol misi modul pendaratan sukses. “Houston, basis
Tranquility di sini, pesawat Eagle sudah mendarat,” katanya.
Bergabung bersama sesama astronot Buzz Aldrin,
Armstrong menghabiskan sekitar dua setengah jam menjelajahi pemandangan di
sekitar tempat pendaratan, menggambarkan permukaan bulan seperti bubuk arang.
“Saya bisa mengambilnya dengan kaki saya,” katanya.
Presiden AS berikutnya, Richard Nixon, menandai
kejadian tersebut dalam apa yang ia gambarkan pada saat itu sebagai “panggilan
telepon yang paling bersejarah yang pernah dibuat.”
Astronot itu kembali ke bumi pada 24 Juli 1969,
mengakhiri perayaan misi Apollo, usaha kedua dan terakhir Armstrong ke ruang
angkasa.
Pada September 1966, Armstrong terbang dengan David
Scott pada misi Gemini 8 yang terkait dengan pesawat ruang angkasa tak berawak
Agena Target Vehicle (ATV) dalam perkaitan pertama yang pernah ada dari dua
pesawat luar angkasa.
Lahir di Wapakoneta, Ohio pada 5 Agustus 1930,
Armstrong telah tertarik dengan pesawat udara dan bekerja di sebuah bandara
terdekat saat ia masih remaja.
Ia mengambil pelajaran penerbangan pada usia 15 dan
menerima lisensi pilotnya pada ulang tahunnya yang ke-16.
Ia belajar Aeronautical Engineering di Purdue
University, Indiana, dan kemudian meraih gelar Master of Science dalam
Aerospace Engineering di Universitas Southern California.
Pada 1955, ia menjadi pilot penguji di High-Speed
Flight Station di Edwards Air Force Base di California, tempat ia menerbangkan
sekitar 50 jenis pesawat.
Tujuh tahun kemudian, Armstrong dipilih oleh
National Air and Space Administration untuk berlatih sebagai seorang astronot
di Houston, Texas.
Setelah pensiun dari NASA pada 1971, Armstrong
mengajarkan teknik antariksa di Universitas Cincinnati selama hampir satu
dekade dan bekerja di beberapa dewan dari sejumlah perusahaan, termasuk Lear
Jet, United Airlines dan Marathon Oil.
Meski ketenarannya mendunia, manusia penjelajah
bulan pertama itu menyingkir dari pusat perhatian.
Dalam sebuah wawancara langka, Armstrong mengatakan
kepada jaringan CBS pada 2005, bahwa dirinya merasa tidak pantas mendapat
perhatian dari yang ia terima mengenai menjadi orang pertama di bulan.
“Saya tidak dipilih untuk menjadi yang pertama. Saya
hanya dipilih atas perintah penerbangan. Keadaan menempatkan saya dalam peran
tersebut,” katanya. emang sih lihat dibawah.
Ikon penjelajah ruang angkasa itu juga menyangkal
klaim dari teori konspirasi pendaratan di bulan sebagai kebohongan besar atau
bahwa ia menjadi seorang Muslim setelah mendengar panggilan Islam untuk
melakukan ibadah sholat di bulan.(kn/ml)
Sumber:
Washington (AFP/ANTARA) http://id.berita.yahoo.com/
“Ooo …. ternyata Pak Slamet duluan
yang sampe di bulan yaa … ?!
bukan Neil Amstrong …. walaaaahh ….. “
bukan Neil Amstrong …. walaaaahh ….. “
Pak Slamet: “Sampeyan
mau beli te .. sate … Pak?“
Sumber: http://musadiqmarhaban.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar