Adaptasi tingkah laku pada hewan ternyata semakin
unik saja. Siapa bilang hanya manusia yang bisa bertani, semut pun mampu
bercocok tanam!
Leafcutter Ant.
Nama ini tidak mengacu pada satu jenis spesies saja,
tapi mengacu pada 47 spesies dari genus Atta dan Acromyrmex.
Leafcutter Ant hidup di daerah tropis dan bersifat
endemik di benua Amerika bagian selatan dan tengah serta beberapa bagian dari
Amerika Serikat.
Simbiosis Mutualisme Semut-Jamur
Keunikan dari grup Leafcutter Ant ini adalah
kemampuan mereka untuk menumbuhkan makanan mereka sendiri dengan cara
memelihara jamur tertentu di dalam sarang mereka sebagai sumber makanan. Setiap
spesies Leafcutter Ant menggunakan jenis jamur yang berbeda, tapi semuanya
berasal dari famili Lepiotaceae
.
Lalu bagaimana caranya?
Pertama-tama harus saya jelaskan empat kelas atau
kasta yang mereka miliki di antara pekerjanya:
Minims:
pekerja yang memiliki tubuh paling kecil dan bertugas untuk mengurus kebun
jamur dan memberi makan larva
Minors:
sedikit lebih besar dari Minims, bertugas sebagai pencari daun sekaligus
sebagai pasukan patroli yang menjaga garis pertahanan saat semut pekerja sedang
mengumpulkan daun. Semut kasta ini akan menyerang siapapun yang membahayakan
kelompok pencari daun dengan brutal dan tampa ampun.
Mediae: semut pekerja yang tugas utamanya adalah mencari daun untuk dibawa ke sarang
Majors:
pekerja yang memiliki ukuran paling besar dan bertindak sebagai tentara.
Tugasnya adalah menjaga sarang dari serbuan musuh.
Nah, dari keempat kasta itu, yang keluar sarang adalah kasta Minors dan Mediae. Mereka akan membentuk kelompok-kelompok untuk mengumpulkan daun-daun yang mereka temukan.
Daun-daun tersebut akan dibawa kembali ke sarang
untuk diberikan kepada pekerja Minims.
Selanjutnya seperti cara kita bertani, daun-daun ini
akan dijadikan nutrisi bagi jamur-jamur yang mereka tanam.
Nah, setelah beberapa lama jamur akan dipanen dan
akan digunakan untuk memberi makan bayi-bayi semut (larva). Semut dewasa
sendiri hanya makan sisa-sisa getah daun.
Uniknya lagi, semut-semut ini bersimbiosis pula
dengan bakteri tertentu yang sanggup mensekresikan zat yang pada proses
selanjutnya digunakan semut sebagai antimikroba sehingga jamur-jamur yang
ditanam tersebut bebas dari mikroba-mikroba parasit yang mengganggu. Jamur yang
mereka budidaya pun tumbuh dengan subur.
sepertinya kita yang harus mencontoh organisasi semut, agar pertanian dan industri terarah, hutan tidak dirusak, dan lahan subur tidak berubah fungsi menjadi area industri, perumahan dan perkantoran. agar kebutuhan hidup generasi mendatang lebih terjamin.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar