Sabtu, 26 Oktober 2013

Renungan bagi Saya Dia Kita Kami dan Mereka



Sadarkah anda bahwa Kita berdiri diatas benda langit yang dinamakan Bumi yang didalamnya terdapat api yang menyala nyala.



Kadang Keluar Lewat Gunung Berapi 





dengan Kecepatan putar atau Rotasi 1.669,97 Km/Jam   (27,832 km/detik)  sehari semalam sekali rotasi,  dan kecepatan Revolusi 107.500 km/jam.   (1791.6 km/detik) mengelilingi Matahari selama setahun dan bersama matahari mengelilingi pusat Bima sakti atau Milky Way  pusat tata surya dengan kecepatan 253,8 km/detik butuh waktu 250 juta tahun kata para ahli 



Jika  Bumi terbentuk sejak 4,6 milyar tahun yang lalu. Baru 18 kali mengelilingi pusat tata surya.
alangkah singkatnya umur saya, anda, kita dan mereka.  

Sumber: Dari berbagai sumber Google, video youtube dan djsahdu.com



Minggu, 11 Agustus 2013

Awal proses terbentuknya Bumi


Dimulai Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)
Zaman Arkeozoikum dimulai pada 4,5 sampai 2,5 miliar tahun silam. Saat itu, bumi sedang melakukan pembentukan awal batuan kerak, Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Kerak bumi ini terbentuk setelah proses pendinginan bagian pinggir dari bakal calon bumi. 


Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.

Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerak bumi. Jadi kerak bumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup masa itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar gunung api.


Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan rimitive di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

Hasil fotosintesis bakteri masa lalu menghasilkan oksigen yang dilepas ke atmosfir sekitar 3 milyar tahun lalu. Ini dibuktikan dengan temuan fosil Cyanobacteria di endapan Archean yang berusia 3 milyar tahun.


Sumber: Penjelasan dari berbagai sumber Wikipedia, Ilustrasi photo dari Google photo dan Video Youtube

 

Teori terbentuknya Tata Surya dan Bumi



Alam  semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit. Dan Bumi terbentuk sejak 4,6 milyar tahun yang lalu. Berikut beberapa teori terbentuknya tatasurya dan bumi.
Teori Nebula
Teori Kabut Kant-Laplace mengemukakan bahwa sejarah terbentuknya bumi berasal dari gas yang kemudian berkumpul dan membentuk gumpalan kabut raksasa. Kabut raksasa ini berasal dari gaya tarik-menarik antar gas. kemudian kabut raksasa ini mengalami perputaran yang sangat cepat. 


Akibat perputaran ini bagian tengah gumpalan kabut raksasa terlempar keluar dan mengalami pendinginan, yang akhirnya membeku. Bagian-bagian yang terlempar inilah yang membentuk planet-planet dalam tata surya, salah satunya bumi yang kita tempati ini.
Teori Planetisimal Hypothesis
Teori Planetesimal muncul seabad kemudian setelah Teori Kant-Laplace. Teori ini digagas oleh Chamberlin dan Moulton. Dalam teori ini diungkapkan bahwa pada dahulu kala terdapat sebuah matahari yang sudah terbentuk. Kemudian ada suatu bintang yang sangat besar mendekati matahari ini. Sehingga menyebabkan adanya daya penarikan oleh matahari.



Akibat adanya penarikan dari matahari ini, maka timbul suatu ledakan yang besar. Dari ledakan ini menyebabkan adanya gas yang keluar dari atmosfer matahari yang akhirnya membeku dan memadat dan disebut planetesimal. Bumi ini merupakan bagian dari Planetesimal ini.
Teori ini diungkapkan oleh Forest Ray Moulton pada awal abad ke-20. Dia seorang astronom Amerika Serikat. Forest mengungkapkan ini bersama seorang ahli geologi bernama T.C. Chamberlain. Teori Planetisimal berpendapat kalau bumi terbentuk dari gas yang mengelilingi matahari. Matahari itu terkandung massa gas yang sangat besar.

Lalu sebuah bintang dengan kecepatan sangat tinggi mendekat ke matahari tersebut. Kemudian terjadi tarikan keluar massa gas yang ada didekat matahari, karena gravitasi yang disebabkan bintang yang melesat tadi. Massa gas itu sebagian terlempar keluar karena bintang tadi, dan sebagian lagi berputar-putar di sekitar matahari. Massa gas di seputar matahari tadi, karena perputaran yang sangat cepat, menjadi dingin dan kemudian menjadi padat. Lalu, benda padat yang disebut planetisimal itu tarik-menarik lagi, dan membentuk satu kesatuan yang akhirnya menjadi planet. Bumi termasuk di dalamnya.

Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar diungkapkan oleh R.A. Lvttleton, seorang astronom. Teori ini berpendapat bahwa planet, termasuk bumi, berasal dari perpaduan bintang kembar. Sebuah bintang itu meledak. Lalu, mengeluarkan banyak material. Material itu kemudian mengelilingi satu bintang yang tidak meledak, karena daya gravitasi. Bintang yang meledak dan membentuk banyak material tadi itu merupakan planet, termasuk bumi. Dan, bintang yang tidak meledak menjadi matahari.
Teori ini digagas oleh R.A Lyttleton. Teori ini mengemukakan bahwa sejarah terbentuknya bumi berasal dari adanya pertemuan bintang kembar. Lalu, terjadi ledakan pada salah satu bintang tersebut. Pecahan-pecahan dari bintang yang meledak tersebut mengelilingi bintang yang masih utuh. 


Hal ini terjadi karena adanya gaya tarik yang kuat pada bintang masih utuh tadi, saat ini bintang tersebut dikenal dengan matahari dan pecahan-pecahan bintang yang telah meledak tersebut adalah planet yang berada dalam tata surya, salah satunya adalah bumi.

Teori Tidal
James Jeans dan Harold Jeffreys merupakan dua orang yang mengemukakan teori Tidal pada 1918. Tidak berbeda jauh dengan teori sebelumnya, teori Tidal juga masih berhubungan dengan bintang, matahari, dan gas, yang menjadi “bahan” dasar terbentuknya bumi. Teori ini mengungkap, ada sebuah bintang besar yang mendekat ke matahari. Akibatnya, tubuh matahari yang masih dalam bentuk gas, mengalami pasang surut.

Bintang yang memiliki massa hampir sama dengan matahari itu menyebabkan matahari membentuk gelombang-gelombang mirip gunung. Kemudian, gelombang yang menggunung itu membentuk seperti lidah pijar yang sangat besar. Lidah pijar tadi keluar mengikuti arah bintang besar. Kemudian, terjadi gas-gas yang merapat dan hasil jilatan lidah pijar tadi, lalu pecar dan berpencar. 

Material yang terpisah itulah yang membentuk planet-planet. Lalu, planet-planet yang terbentuk dari hasil bintang besar yang mendekat ke matahari tadi, berotasi mengelilingi matahari. Di sinilah terjadi proses pendinginan. Bumi kita, termasuk planet-planet kecil lainnya, terbentuk dari proses pendinginan yang relatif cepat. Sedangkan planet-planet besar, seperti yupiter, terbentuk dari pross pendinginan yang lambat.

Teori Big Bang
Teori Big Bang mengungkapkan kalau bumi dan tata surya terbentuk dari gumpalan kabut raksasa, yang awalnya, berputar pada poros yang semestinya. Pembentukan ini berlangsung puluhan milyar tahun lalu. Lalu, bagian-bagian kecil dari gumpalan raksasa tadi terhempas keluar. Sedangkan bagian besarnya tetap berkumpul.

Kemudian, gumpalan raksasa yang menggumpal seperti cakram itu meledak sangat dahsyat. Lalu, lemparan tadi membentuk nebula-nebula, yang akhirnya menjadi galaksi karena pembekuan. Bagian yang lebih kecil mengalami pendinginan dan padat, sehingga membentuk gumpalan. Gumpalan itu menjadi planet-planet, termasuk bumi.

Teori ini merupakan teori yang paling terkenal dalam kaitannya dengan sejarah terbentuknya bumi. Menurut teori ini, bumi berasal dari gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya pada milyaran tahun yang lalu. Perputaran tersebut menyebabkan adanya bagian-bagian kecil yang terlempar keluar dan bagian yang besar terpusat membentuk putaran raksasa.

Gumpalan dari putaran kabut raksasa tersebut akhirnya meledak dengan dahsyat yang kemudian membentuk nebula-nebula dan galaksi. Nebula-nebula tersebut membeku dan akhirnya membentuk suatu galaksi, yang kita kenal sebagai Galaksi Bima Sakti saat ini. Sedangkan gumpalan yang ringan dan telempar keluar tadi akhirnya juga membeku dan membentuk planet-planet kecil, salah satunya adalah bumi.


Teori terbaru
Dari jurnal science mempublikasikan teori terbentuknya bumi oleh pakar geokimia, Caroline Fitoussi dan Bernard Bourdon dari Ecole Normale Superieure de Lyon Prancis. Mereka berpendapat bahwa bumi terbentuk dari campuran meteorit. Dalam penelitiannya, Fitoussi dan Bourdon membandingkan isotop rimiti batuan bumi dengan dua jenis batuan meteorit, yakni enstantite chondrite dan enstatite achondrite. 
Selain itu, dibandungkan pula dengan batuan bulan, Chondrite sendiri merupakan jenis meteorit yang belum pernah mengalami diferensiasi. Sedangkan enstatie chondrite merupakan jenis meteorit yang kaya akan mineral enstatite. Kesimpulan analisis ini, bumi dan bulan mempunyai persamaan, dan kemungkinan material bulan bercampur dengan material di mantel bumi, sebelum bulan itu terbentuk.

Sumber: Penjelasan dari berbagai sumber Wikipedia, Ilustrasi photo dari Google photo