Rabu, 23 Mei 2012

Penyebab Sukhoi Superjet 100 jatuh


Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) menyatakan saat Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak tanggal 9 Mei pukul 14.33 WIB, gunung tersebut sedang diliputi awan Cumulonimbus menjulang setinggi 37.000 kaki (11,1 km).
Selama ini kecelakaan pesawat bisa diakibatkan kesalahan pilot, human error lain, cuaca, kegagalan mekanis, sabotase ataupun kejadian lain. Dari berbagai kategori penyebab kecelakaan itu, kesalahan pilot paling dominan. Kesalahan pilot bisa terjadi murni kesalahan sang pengemudi, atau berhubungan dengan masalah cuaca, atau mekanis. Berdasarkan data sebuah situs informasi kecelakaan pesawat komersial tercatat rata-rata 50 persen kecelakaan terjadi akibat kekeliruan pilot.


Pada tahun 1950-an, kejadian murni akibat kesalahan pilot duduk sebagai penyebab teratas dengan 41 persen. Secara bertahap, tiap decade presentasenya naik-turun dari 34 persen, 24 persen, 26 persen, 27 persen, dan terakhir 30 persen. Data ini mengacu pada 1.085 kecalakaan fatal pesawat komersial berpenumpang di atas 18 orang dari tahun 1950-2000-an. Data tak mengikutkan kecelakaan pesawat militer, pribadi, dan helikopter.


Kesalahan pilot berkaitan dengan cuaca dan mekanis berkisar antara 16 – 24 persen. Kesalahan pilot terkait dua hal tadi sejak decade 1950-an hingga 2000-an berturut-turut 16 persen, 22 persen, 19 persen, 20 persen, 24 persen, dan 24 persen.  Adapun human error lainnya berkisar antara 2-9 persen dengan rata-rata tujuh persen.


Faktor di luar human error hanya sedikit terjadi. Kesalahan mekanis menempati posisi kedua setelah kesalahan manusia, yakni rata-rata 22 persen. Cuaca berada di peringkat ketiga dengan rata-rata 12 persen. Sabotase, seperti pada kejadian gedung kembar World Trade Center, rata-rata hanya Sembilan persen. Penyebab lain hanya satu persen saja.


Lalu kapan waktu paling rawan kecelakaan saat berada di pesawat?
Data tersebut menunjukkan sebagian besar kecelakaan terjadi saat pesawat take off dan menjelang landing. Sebanyak 20 persen kecelakaan terjadi jelang take-off, 36 persen menjalang dan saat mendarat. Kondisi lain hanya dibawah 12 persen.
Hari ini tanggal  23 Mei 2012  jenazah di terima oleh Keluarga dari Dep Hub.

Sumber: http:// www.tempo.co/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar